Kreativitas sebagai Anugerah Ajaib

Penulis : Yohanes Ferdinandus Hasbun, SPd.,Gr.

( SMAN 1 KOMODO) 

     Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang sangat berarti dalam proses kehidupan manusia. Kreativitas manusia melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakulernya. Sekarang hampir setiap orang  mulai dari orang awam, pemimpin lembaga pendidikan, manajer perusahaan sampai dengan pejabat pemerintah  berbicara tentang pentingnya kreativitas dikembangkan di sekolah, dituntut dalam pekerjaan, dan diperlukan untuk pembangunan.  Harus diakui bahwa memang sukar untuk menentukan satu definisi yang operasional dari kreativitas, karena kreativitas merupakan konsep yang majemuk dan multi dimensional.

     Apa yang dimaksud dengan kreativitas? Banyak buku yang membahas tentang kreativitas, tetapi menurut hemat penulis bahwa kreativitas menjelaskan bahwa  kemampuan untuk mencipta atau daya cipta, pengalaman mengekpresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain, kemampuan untuk memberi gagasan baru yang menerapkannya dalam pemecahan masalah, mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang ,kecenderungan untuk mengekpresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Juga sebagai kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya: 1) Baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, aneh, mengejutkan. 2) Berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik/ banyak. 3) Dapat dimengerti (understandable): hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu.

     Jadi, dari beberapa beberapa argumentasi tersebut, kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari.  Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan  variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil.  Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Gordon Dryden (2000: 185) dalam buku Revolusi Cara Belajar mengatakan bahwa ”Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen baru dan yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.”

     Dalam tulisan ini saya coba mengilustrasikan seorang manusia yang tak asingkan lagi kita dengar yaitu Ary Ginanjar Agustian. Ia sukses dengan bisnis teknologi. Ia memiliki ide kreatif berawal dari apa yang ia renungkan tentang teknologi digital yang muncul di era modern ini, setelah ditemukan bilangan biner  yaitu angka nol dan satu sebagai system tranformasi.  Sehingga kehidupan manusia sepenuhnya ditunjang dengan perangkat canggih dan serba digital.  Menurut dia sangat ironis,  ketika semua penunjang segala aktivitas manusia telah begitu canggih dan modern, ternyata mental manusia penggunanya masih analog (baca: tertinggal).  Sehingga dapat dibayangkan banyak ketimpangan di sana-sini. Solusinya sudah tentu dengan mengimbangi teknologi digital tersebut dengan manusia digital.

     Dapatkah manusia menguaraikan kecerdasannya untuk menjadi kreatif? ” Partanyaan ini sebagai permenungan untuk dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual. Sebab kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugerah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.  Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugerah ajaib yang dimiliki semua orang.  Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya.”  Sebagai manusia kita harus menyadari bahwa setiap manusia mempunyai potensi untuk mengembangkan apa yang dianugerahkan kepadanya.  Ary Ginanjar  (2002: 139) dalam bukunya ESQ mengatakan bahwa,” Dalam God Spot (titik tuhan) bersemayam dorongan (drive) seperti mencipta, kreatif, inovatif,dll. milik Tuhan. Tetapi potensi-potensi dahsyat spiritual manusia itu sering kali tertutup atau ter”cover”. Itulah yang dimaksud tertutup atau terbelenggu, yakni ketika manusia menutupi dirinya sendiri.

    Dari beberapa uraian di atas disimpulkan bahwa kreativitas manusia melahirkan pencipta besar yang mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya spektakulernya. Kreativitas dahulu dianggap sebagai ”anugrah yang ajaib”, yang hanya dimiliki oleh segelintir orang.  Sekarang kita tahu bahwa kecerdasan merupakan anugrah ajaib yang dimiliki semua orang.  Menguraikan kekuatan kecerdasan kreatif hanyalah masalah memahami bagaimana melakukannya. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk cirri-ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Dan kreativitas bisa dimiliki semua orang dengan membangun potensi kreatif dalam dirinya .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *