Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran Seni Tari : Sebuah Tinjauan Literatur

Pemanfaatan E-Learning Dalam Pembelajaran Seni Tari : Sebuah Tinjauan Literatur
Stefania Lidia Ola
Program Studi Magister Pendidikan Seni Pertunjukan
Institut Seni Indonesia Denpasar
Olapayialfa@gmail.com

Abstrak
Artikel ini membahas pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari melalui tinjauan literatur yang komprehensif. Pendekatan penelitian melibatkan analisis terhadap keberhasilan dan hambatan pemanfaatan teknologi e-learning, dengan fokus pada peningkatan aksesibilitas dan keterlibatan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi e-learning berhasil meningkatkan aksesibilitas dan fleksibilitas pembelajaran, memungkinkan siswa untuk mengakses materi kapan saja dan di mana saja. Fitur interaktif seperti video dan forum diskusi juga membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran seni tari.Namun, hambatan seperti keterbatasan akses dan infrastruktur teknologi, serta tantangan dalam mengintegrasikan aspek budaya, memerlukan perhatian khusus. Keterbatasan akses dapat menciptakan kesenjangan digital, sementara tantangan budaya menyoroti perlunya menjaga nilai-nilai kultural dalam pembelajaran seni tari. Selain itu, artikel ini mengidentifikasi tren pengembangan teknologi e-learning, seperti penggunaan realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR), yang dapat meningkatkan pengalaman pembelajaran dengan memberikan simulasi tari dan elemen visual tambahan.Implikasi hasil penelitian ini terhadap praktik pembelajaran seni tari melibatkan upaya untuk meningkatkan aksesibilitas teknologi e-learning, serta pengembangan teknologi yang lebih sensitif terhadap aspek budaya seni tari. Kesimpulannya, pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari memberikan potensi signifikan, tetapi perlu ada perhatian terhadap tantangan yang muncul untuk memastikan implementasi yang efektif.
Kata Kunci : E-Learning, Seni Tari, Pembelajaran
Abstract
This article discusses the use of e-learning technology in dance learning through a comprehensive literature review. The research approach involves analysis of the successes and barriers to the use of e-learning technology, with a focus on increasing accessibility and student engagement. The research results show that e-learning technology has succeeded in increasing the accessibility and flexibility of learning, allowing students to access material anytime and anywhere. Interactive features such as videos and discussion forums also help increase student engagement in dance learning. However, barriers such as limited access and technological infrastructure, as well as challenges in integrating cultural aspects, require special attention. Limited access can create a digital divide, while cultural challenges highlight the need to maintain cultural values in dance learning. In addition, this article identifies trends in the development of e-learning technology, such as the use of virtual reality (VR) and augmented reality (AR), which can enhance the learning experience by providing dance simulations and additional visual elements. Implications of the results of this research for dance learning practices involves efforts to increase the accessibility of e-learning technology, as well as the development of technology that is more sensitive to the cultural aspects of dance. In conclusion, the use of e-learning technology in dance learning provides significant potential, but attention needs to be paid to the challenges that arise to ensure effective implementation.
Keywords: E-Learning, Dance, Learning

A. PENDAHULUAN
Pendidikan seni tari merupakan bagian integral dari kurikulum di berbagai tingkatan pendidikan. Namun, tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran seni tari adalah keterbatasan sumber daya dan fasilitas yang dapat mendukung pengajaran yang interaktif dan mendalam (Lindawati et al., 2022). Di era globalisasi ini, teknologi informasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Pemanfaatan teknologi e-learning menjadi suatu pilihan yang menarik untuk memperkaya pengalaman pembelajaran seni tari. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mendalami pemahaman kita tentang perkembangan dan pemanfaatan teknologi e-learning dalam konteks pembelajaran seni tari. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, e-learning telah menjadi alat yang sangat relevan dalam dunia pendidikan. Konsep e-learning mencakup penggunaan teknologi digital untuk menyampaikan materi pembelajaran, baik dalam bentuk teks, gambar, audio, video, maupun kombinasi dari semua elemen tersebut (Maudiarti, 2018). Dalam konteks seni tari, penggunaan teknologi e-learning dapat membantu mengatasi sejumlah tantangan yang mungkin dihadapi dalam pembelajaran tradisional. Terutama, pengajaran seni tari memerlukan pendekatan yang kreatif dan interaktif, dan teknologi e-learning dapat memberikan solusi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis (Agnes & Program, 2022).
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam latar belakang ini adalah peran penting seni tari dalam memahami dan meresapi budaya. Seni tari bukan hanya sekadar gerakan tubuh, tetapi juga ekspresi budaya yang unik. Pembelajaran seni tari bukan hanya tentang teknik tari, tetapi juga tentang memahami konteks budaya di balik setiap Gerakan (Alkaf, 2013). Oleh karena itu, pembelajaran seni tari perlu melibatkan pengalaman yang mendalam dan makna kultural. Dengan memasukkan teknologi e-learning, diharapkan pembelajaran seni tari dapat lebih dinamis dan kontekstual, menciptakan koneksi yang lebih kuat antara siswa dan warisan budaya yang disajikan melalui seni tari. Seiring dengan perkembangan teknologi, platform e-learning telah berevolusi dari sekadar penyediaan materi dalam bentuk daring menjadi ruang pembelajaran interaktif yang lebih kompleks (Chaeruman, 2020). Berbagai platform e-learning menawarkan fitur-fitur seperti forum diskusi, kuis interaktif, dan ruang kolaborasi yang dapat meningkatkan interaksi antara guru dan siswa. Dalam konteks seni tari, integrasi fitur-fitur ini dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih menyeluruh, memungkinkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran dan berkolaborasi dengan sesama siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang seni tari. Namun, meskipun potensi positifnya, implementasi teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kebutuhan akan aksesibilitas yang memadai terhadap teknologi. Beberapa sekolah atau institusi pendidikan mungkin tidak memiliki akses yang memadai terhadap infrastruktur teknologi yang diperlukan, yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk menerapkan pembelajaran berbasis teknologi (Damayanti & Nuzuli, 2023). Oleh karena itu, dalam melihat latar belakang pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini dan mencari solusi yang dapat diterapkan secara inklusif.
Tinjauan literatur ini juga akan mengeksplorasi studi-studi kasus dan penelitian yang telah dilakukan terkait pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari. Melalui analisis literatur, diharapkan dapat diidentifikasi keberhasilan, hambatan, dan tren dalam penerapan teknologi e-learning di konteks seni tari. Dengan memahami pengalaman yang telah ada, kita dapat menggali wawasan yang dapat membimbing implementasi teknologi e-learning di masa depan, serta mengidentifikasi area penelitian lebih lanjut yang perlu dieksplorasi. Dengan melibatkan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari, diharapkan dapat tercipta ruang pembelajaran yang lebih inklusif, interaktif, dan relevan dengan tuntutan zaman. Pemanfaatan teknologi ini bukan hanya sekadar menggantikan metode pembelajaran tradisional, tetapi juga merancang ulang pengalaman pembelajaran menjadi lebih menarik dan terlibat. Oleh karena itu, latar belakang artikel ilmiah ini diarahkan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang peran teknologi e-learning dalam mendukung pembelajaran seni tari, serta mengidentifikasi peluang dan tantangan yang muncul seiring dengan penerapannya.

B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang diterapkan dalam artikel ilmiah ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam mengenai pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari. Penelitian ini menggunakan pendekatan tinjauan literatur untuk menyusun landasan teoritis yang kokoh, menggali temuan-temuan sebelumnya, serta mengidentifikasi tren, keberhasilan, dan hambatan dalam penerapan teknologi e-learning di konteks seni tari.
Pertama-tama, proses pengumpulan data dilakukan melalui pencarian literatur ilmiah yang relevan dan terkini melalui basis data jurnal ilmiah terkait. Pemilihan sumber informasi dilakukan dengan cermat, memastikan bahwa literatur yang diambil memiliki keterkaitan langsung dengan topik penelitian, yakni pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari. Dalam proses ini, diterapkan kata kunci seperti “e-learning,” “pembelajaran seni tari,” “teknologi dalam pendidikan seni,” dan sejenisnya untuk memastikan relevansi dan keakuratan data yang dihimpun.
Setelah pengumpulan data, dilakukan analisis kualitatif terhadap literatur-literatur yang telah terpilih. Proses ini melibatkan pembacaan teliti terhadap setiap artikel atau studi kasus yang terkait, dengan fokus pada temuan-temuan utama, metodologi penelitian yang digunakan, hasil penelitian, serta kesimpulan yang diambil. Dalam mengidentifikasi tren dan pola umum, dilakukan juga kategorisasi terhadap temuan yang muncul secara berulang dalam literatur-literatur yang dianalisis. Pendekatan tinjauan literatur ini memberikan gambaran yang holistik mengenai perkembangan pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari. Selain itu, pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk melibatkan berbagai sumber informasi dan perspektif yang dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang topik penelitian.
Selanjutnya, penelitian ini menerapkan metode komparatif untuk membandingkan pendekatan dan hasil penelitian yang berbeda-beda. Dengan membandingkan berbagai studi kasus atau artikel ilmiah, penelitian ini dapat mengidentifikasi perbedaan dalam penerapan teknologi e-learning di berbagai konteks pembelajaran seni tari. Melalui metode ini, peneliti dapat mengevaluasi keberhasilan dan kelemahan dari setiap pendekatan, serta menyusun rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut. Selain itu, aspek metodologi penelitian ini juga mencakup kritisisme terhadap kualitas literatur yang diakses. Dalam upaya memastikan kredibilitas dan validitas informasi, peneliti menilai setiap sumber literatur berdasarkan kriteria penelitian ilmiah yang baik, seperti metode penelitian yang jelas, sampel penelitian yang representatif, dan analisis data yang akurat. Penelitian ini juga memberikan perhatian khusus pada literatur-litur yang telah melibatkan penelitian empiris, seperti studi kasus, survei, atau eksperimen, untuk memastikan keandalan temuan yang diambil.
Dalam konteks pembelajaran seni tari, aspek partisipatif juga menjadi fokus dalam metodologi penelitian ini. Peneliti mengidentifikasi studi-studi yang melibatkan partisipasi aktif dari siswa atau guru seni tari dalam penerapan teknologi e-learning. Dengan melibatkan perspektif langsung dari para pelaku utama dalam proses pembelajaran, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang pengalaman praktis dan efektivitas teknologi e-learning dalam konteks seni tari.Dengan menggabungkan pendekatan tinjauan literatur, analisis komparatif, evaluasi metodologi penelitian, dan aspek partisipatif, metode penelitian ini membentuk dasar yang kuat untuk memahami pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat dihasilkan informasi yang relevan, terpercaya, dan dapat menjadi panduan bagi pengembangan selanjutnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran seni tari melalui teknologi e-learning.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan artikel ilmiah ini membahas temuan-temuan utama yang diidentifikasi melalui tinjauan literatur terhadap pemanfaatan teknologi e-learning dalam konteks pembelajaran seni tari. Diskusi ini mencakup keberhasilan, hambatan, tren, dan implikasi hasil penelitian yang ditemukan dalam literatur-literatur yang telah dianalisis. Pembahasan ini juga mengeksplorasi implikasi temuan-temuan tersebut terhadap praktik pembelajaran seni tari, serta memberikan arahan untuk penelitian dan pengembangan selanjutnya.
1. Keberhasilan Pemanfaatan Teknologi E-Learning dalam Pembelajaran Seni Tari
a) Meningkatkan Aksesibilitas dan Fleksibilitas Pembelajaran
Salah satu keberhasilan utama pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari adalah peningkatan aksesibilitas dan fleksibilitas pembelajaran. Berbagai platform e-learning memungkinkan siswa mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja, mengatasi batasan geografis dan waktu yang sering dihadapi dalam pembelajaran seni tari. Dengan demikian, siswa tidak terbatas oleh ruang kelas fisik, memberikan keleluasaan untuk menjalani pembelajaran secara mandiri atau kolaboratif.
Beberapa penelitian menyoroti bahwa penggunaan platform e-learning dalam pembelajaran seni tari memberikan kebebasan yang signifikan bagi siswa untuk menyesuaikan waktu belajar sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka. Kebebasan ini menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan dapat diakses oleh berbagai kelompok siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti et al., (2021) siswa yang terlibat dalam pembelajaran seni tari melalui teknologi e-learning dapat memanfaatkan fleksibilitas waktu untuk mengatasi kendala jadwal yang padat. Mereka tidak lagi terikat pada batasan waktu kelas tatap muka, sehingga dapat mengakses materi pembelajaran, menyelesaikan tugas, atau berpartisipasi dalam diskusi online kapan pun sesuai dengan jadwal mereka. Ini menjadi solusi yang sangat berguna bagi siswa yang memiliki komitmen ekstrakurikuler, pekerjaan paruh waktu, atau kesulitan menghadiri kelas secara teratur.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Hidayat & Nisa, (2021) dijelaskan bahwa penggunaan platform e-learning dalam pembelajaran seni tari memberikan kebebasan waktu ini membuka pintu bagi partisipasi lebih aktif dari kelompok siswa yang mungkin memiliki kendala geografis atau waktu dalam menghadiri kelas tatap muka . Siswa yang berada di lokasi yang jauh dari pusat pembelajaran atau memiliki keterbatasan waktu akibat tanggung jawab lain, seperti pekerjaan atau keluarga, dapat tetap terlibat dalam pembelajaran seni tari tanpa adanya hambatan fisik. Oleh karena itu, teknologi e-learning menciptakan peluang bagi inklusivitas dan aksesibilitas, mengeliminasi beberapa rintangan yang mungkin muncul dalam pembelajaran seni tari secara tradisional.
Dengan demikian, kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari tidak hanya memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyesuaikan waktu belajar mereka, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan dapat diakses oleh berbagai kelompok siswa. Ini membuka pintu bagi partisipasi lebih luas dan aktif, menjembatani kesenjangan akses, dan memungkinkan siswa dari berbagai latar belakang untuk merasakan kekayaan pembelajaran seni tari tanpa terkekang oleh kendala waktu dan tempat.
b) Peningkatan Keterlibatan Siswa melalui Media Interaktif
Keberhasilan lainnya adalah potensi peningkatan keterlibatan siswa melalui penggunaan media interaktif. Teknologi e-learning memungkinkan penggunaan beragam konten multimedia, seperti video, animasi, dan gambar, yang dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman siswa terhadap materi seni tari. Penelitian yang dilakukan oleh Agustin & Astuti, (2021) menunjukkan bahwa integrasi video dalam pembelajaran seni tari melalui platform e-learning memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap gerakan dan ekspresi tari. Video memberikan gambaran visual yang lebih jelas dan mendalam, memungkinkan siswa untuk secara langsung mengamati setiap gerakan dan nuansa artistik yang sulit dijelaskan melalui teks atau gambar statis. Dengan demikian, teknologi e-learning, khususnya melalui penggunaan video, membuka pintu untuk memperkaya pengalaman pembelajaran seni tari dengan memvisualisasikan konsep-konsep yang kompleks.
Fitur-fitur interaktif seperti forum diskusi dan kuis online juga membantu mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran seni tari. Penelitian yang dilakukan oleh Subkan, (2023) diketahui bahwa diskusi online memberikan siswa ruang untuk berbagi pandangan, mengungkapkan interpretasi pribadi, dan memperkaya pemahaman mereka melalui interaksi dengan sesama siswa. Hal ini tidak hanya menciptakan komunitas pembelajaran yang dinamis tetapi juga memberikan siswa kesempatan untuk menggali berbagai perspektif tentang seni tari.Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Yuliana & Turmudi, (2022) diketahui kuis online bukan hanya berfungsi sebagai alat penilaian formatif untuk mengukur pemahaman siswa, tetapi juga sebagai sarana untuk memberikan umpan balik instan. Siswa dapat langsung mengetahui sejauh mana mereka memahami materi, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, dan memperbaiki pemahaman mereka secara proaktif. Inisiatif ini memberikan siswa kendali lebih besar terhadap proses belajar mereka sendiri, menciptakan pengalaman pembelajaran yang adaptif dan personal.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa teknologi e-learning tidak hanya memberikan tambahan dalam hal pemahaman materi seni tari melalui video, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan partisipatif. Penggunaan fitur interaktif seperti forum diskusi dan kuis online melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar, mengembangkan pemahaman mereka melalui interaksi dan pengukuran terus-menerus. Dengan demikian, teknologi e-learning membuka peluang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seni tari melalui pengalaman yang lebih interaktif dan terlibat.

2. Hambatan dalam Pemanfaatan Teknologi E-Learning dalam Pembelajaran Seni Tari
a) Keterbatasan Akses dan Infrastruktur Teknologi
Meskipun terdapat keberhasilan dalam pemanfaatan teknologi e-learning, beberapa hambatan yang signifikan juga teridentifikasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayatullah et al., (2023) dijelaskan salah satu hambatan utama adalah keterbatasan akses dan infrastruktur teknologi. Beberapa sekolah atau institusi pendidikan mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung implementasi teknologi e-learning, seperti akses internet yang stabil, perangkat keras, dan perangkat lunak yang diperlukan. Keterbatasan ini dapat menciptakan kesenjangan digital di antara siswa, membatasi potensi pemanfaatan teknologi e-learning. Ketidaksetaraan akses teknologi dapat menjadi hambatan serius dalam penerapan pembelajaran seni tari berbasis teknologi (Widiasanti et al., 2023). Siswa yang kurang memiliki akses terhadap perangkat teknologi atau internet mungkin tidak dapat mengikuti pembelajaran online dengan baik, mengurangi efektivitas pemanfaatan teknologi e-learning. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengatasi keterbatasan ini melalui inisiatif kebijakan, dukungan sumber daya, dan aksesibilitas teknologi bagi semua siswa.
b) Tantangan dalam Mengintegrasikan Aspek Budaya
Pembelajaran seni tari tidak hanya tentang gerakan tubuh, tetapi juga mencakup ekspresi budaya yang dalam. Salah satu hambatan yang muncul adalah tantangan dalam mengintegrasikan aspek budaya ke dalam platform e-learning. Studi yang dilakukan oleh Astuti et al., (2021) menyoroti bahwa pengalaman pembelajaran seni tari tidak sepenuhnya dapat direplikasi melalui teknologi digital saja. Aspek-aspek non-verbal, seperti ekspresi wajah dan emosi, mungkin sulit dipindahkan melalui media elektronik. Tantangan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana teknologi e-learning dapat mempertahankan dan menyampaikan kekayaan budaya dari seni tari. Implementasi teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari harus tetap memperhatikan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap gerakan dan tarian. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan strategi yang dapat mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa teknologi e-learning tidak mengurangi esensi dan nilai kultural dari seni tari.

3. Tren dan Implikasi Hasil Penelitian
a) Tren Pengembangan Teknologi E-Learning dalam Pembelajaran Seni Tari
Tinjauan literatur mengidentifikasi beberapa tren pengembangan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari. Salah satu tren yang menonjol adalah penggunaan realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR) dalam menyajikan materi pembelajaran. Platform VR dapat memberikan pengalaman yang mendalam dan interaktif, memungkinkan siswa untuk merasakan atmosfer dan konteks seni tari secara lebih langsung (Sunarto, 2023). Di sisi lain, AR dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar dengan menambahkan informasi visual atau digital ke dunia nyata, menciptakan pengalaman belajar yang lebih immersif (Usmaedi et al., 2020). Penerapan teknologi ini dalam pembelajaran seni tari menawarkan potensi untuk menciptakan simulasi tari, pengalaman virtual di berbagai lokasi budaya, dan penggunaan elemen visual tambahan yang dapat memperkaya pemahaman siswa.
b) Implikasi Hasil Penelitian terhadap Praktik Pembelajaran Seni Tari
Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap praktik pembelajaran seni tari. Pertama, perlu adanya upaya untuk meningkatkan aksesibilitas teknologi e-learning bagi semua siswa. Inisiatif kebijakan yang mendukung infrastruktur teknologi di sekolah, peningkatan akses internet, dan pemberian perangkat keras yang diperlukan perlu diperhatikan secara serius untuk memastikan bahwa manfaat teknologi e-learning dapat dinikmati oleh seluruh komunitas pendidikan. Selanjutnya, penting untuk terus mengembangkan dan menyesuaikan teknologi e-learning dengan konteks seni tari yang kaya akan aspek budaya. Pengintegrasian elemen-elemen budaya ke dalam platform e-learning, serta eksplorasi lebih lanjut terhadap penggunaan teknologi VR dan AR, dapat membantu menciptakan pengalaman pembelajaran seni tari yang lebih mendalam dan autentik.

D. KESIMPULAN
Dalam konteks pembelajaran seni tari, pemanfaatan teknologi e-learning memiliki potensi untuk meningkatkan aksesibilitas, keterlibatan siswa, dan pengayaan pengalaman pembelajaran. Namun, tantangan seperti keterbatasan akses dan integrasi aspek budaya memerlukan perhatian serius agar teknologi e-learning dapat diimplementasikan secara efektif. Melalui pemahaman mendalam terhadap keberhasilan dan hambatan yang telah diidentifikasi, praktisi pendidikan seni tari dapat merancang strategi yang lebih baik dalam memanfaatkan teknologi e-learning untuk mencapai tujuan pembelajaran seni tari yang holistik. Penting untuk mencatat bahwa hasil dan pembahasan ini didasarkan pada tinjauan literatur yang tersedia hingga saat penulisan artikel ini. Seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian, isu-isu baru dan tren mungkin muncul, yang memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampaknya terhadap pemanfaatan teknologi e-learning dalam pembelajaran seni tari. Dengan demikian, artikel ilmiah ini dapat menjadi titik awal untuk diskusi lebih lanjut dan penelitian mendalam guna mengembangkan pendekatan yang lebih baik dalam memanfaatkan teknologi e-learning dalam konteks seni tari.

E. DAFTAR PUSTAKA
Agnes, L. R. A., & Program. (2022). Optimalisasi Media Pembelajaran dalam Hybrid Learning pada Mata Pelajaran Seni Budaya (Tari) di SMP Negeri 50 Surabaya. Jurnal Pendidikan Sendratasik, 11(2), 276–290.
Agustin, Y. P., & Astuti, F. (2021). Penerapan Metode E-Learning Dalam Pembelajaran Seni Budaya (Tari) Kelas XI MIA Di SMA Dian Andalas Padang. E Jurnal SenDra Tasik, 10(1), 402–408. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/sendratasik/user
Alkaf, M. (2013). Tari Sebagai Gejala Kebudayaan: Studi Tentang Eksistensi Tari Rakyat Di Boyolali. KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture, 4(2), 125–138. https://doi.org/10.15294/komunitas.v4i2.2401
Astuti, Y. T., Lestari, W., & Cahyono, A. (2021). Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Ilmiah, 21(1), 101–110. https://doi.org/10.31599/jki.v21i1.445
Chaeruman, U. A. (2020). Ruang Belajar Baru Dan Implikasi Terhadap Pembelajaran Di Era Tatanan Baru. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 8(1), 142. https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v8n1.p142–153
Damayanti, D., & Nuzuli, A. K. (2023). Evaluasi Efektivitas Penggunaan Teknologi Komunikasi Dalam Pengajaran Metode Pendidikan Tradisional Di Sekolah Dasar. Journal of Scientech Research and Development, 5(1), 208–219.
Hidayat, A., & Nisa, H. A. (2021). Pembelajaran Daring Matakuliah Drama dan Tari SD di Masa Pandemik Covid-19. Pelataran Seni, 6(1), 15. https://doi.org/10.20527/jps.v6i1.11411
Hidayatullah, M. T., Asbari, M., Iqbal, M., & Ahmad, I. (2023). Urgensi Aplikasi Teknologi dalam Pendidikan di Indonesia. Journal of Information Systems and Management (JISMA), 02(06), 70–73.
Lindawati, L., Syakir, S., Ponimin, P., & Sugiarto, E. (2022). Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Tantangan dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pendidik Seni Rupa di Era Digital. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 6(1), 460–464. http://pps.unnes.ac.id/pps2/prodi/prosiding-pascasarjana-unnes
Maudiarti, S. (2018). Penerapan E-Learning Di Perguruan Tinggi. PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan, 32(1), 53–68.
Subkan. (2023). Implementation of The Flipped Classroom Learning Model With The Assistance of Interactive E-Books To Improve Science Literacy Competence Vector Material. Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan, 17(1), 21–32.
Sunarto, B. (2023). Paradigma Pendidikan Seni dan Desain di Pendidikan Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Desain Dan Media, 1–16.
Usmaedi, U., Fatmawati, P. Y., & Karisman, A. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Aplikasi Augmented Reality Dalam Meningkatkan Proses Pengajaran Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 6(2), 489–499. https://doi.org/10.31949/educatio.v6i2.595
Widiasanti, I., Nirvia, G. A., Zahra, F. Y., Hamidah, F., & Prasetyo, A. B. (2023). Implementasi Kendala Guru di Era Perkembangan Teknologi Informasi dalam Sistem Pembelajaran di Sekolah. Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 09(01), 1–23. https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.23969/jp.v8i1.7640
Yuliana, E., & Turmudi, M. (2022). Inovasi Guru dalam Pembelajaran PAI di Masa Pandemi Menggunakan Model Pembelajaran E-Learning di SMAN 1 Kediri. Indonesian Proceedings and Annual Conference of Islamic Education (IPACIE), 1(1), 401–416. https://prosiding.iai-tribakti.ac.id/index.php/psnp/article/view/67

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *